Hepatitis B Lebih Bahaya Dari Hepatitis A - Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang merujuk pada peradangan yang terjadi di hati. Hepatitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Beberapa penyebab hepatitis selain infeksi virus adalah kebiasaan minum alkohol, penyakit autoimun, serta zat racun atau obat-obatan tertentu.
Hepatitis dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh terutama yang berkaitan dengan metabolisme. Hepatitis yang terjadi dapat bersifat akut maupun kronis. Seseorang yang mengalami hepatitis akut dapat memberikan beragam manifestasi dan perjalanan penyakit. Mulai dari tidak bergejala, bergejala dan sembuh sendiri, menjadi kronis, dan yang paling berbahaya adalah berkembang menjadi gagal hati. Bila berkembang menjadi hepatitis kronis, dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati (hepatocellular carcinoma) dalam kurun waktu tahunan. Pengobatan hepatitis sendiri bermacam-macam sesuai dengan jenis hepatitis yang diderita dan gejala yang muncul.
Perbandingan Hepatitis B Lebih Bahaya Dari Hepatitis A
Secara umum dapat dikatakan hepatitis B lebih bahaya dari hepatitis A bahkan dengan jenis hepatitis lainnya. Hepatitis B merupakan jenis hepatitis dengan spektrum klinis terluas, mulai dari tak bergejala hingga hepatitis keseluruhan hepar (hepatitis fulminan) akut yang berat.
Perbandingan hepatitis B lebih bahaya dari hepatitis A
Virus hepatitis A masuk ke dalam tubuh melalui jalur oral, biasanya akibat hiegenitas yang buruk. Virus ini menyerang hepar dengan gejala perburukan yang cukup cepat, ditandai dengan demam, mual, muntah, sakit perut. Meskipun demikian, jika diobati dengan tepat, gejala yang ditimbulkan virus ini dapat sembuh dengan sempurna.
Berbeda dengan hepatitis B, yang virusnya biasanya masuk melalui jalan darah. Virus hepatitis B dapat bertahan lama dalam hepar dan dapat menyebabkan sirosis (stadium akhir dari
fibrosis atau pengerasan hati akibat tergantinya jaringan yang normal
dengan jaringan ikat, sehingga fungsinya pun jauh berkurang), dan kanker
hepatoseluler (kanker hati). Infeksi virus hepatitis B juga dapat
ditumpangi oleh virus hepatitis lain (virus hepatitis D), dan
menyebabkan infeksi yang lebih berat. Metode penyebaran virus ini pun
lebih bervariasi, dan bisa ditularkan dari Ibu ke janin, dan melalui
kontak dengan cairan tubuh penderita, misalnya melalui hubungan seksual.
Hepatitis B sulit dikenali karena gejala-gejalanya tidak langsung terasa dan bahkan ada yang sama sekali tidak muncul. Karena itulah, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi. Virus ini biasanya berkembang selama 1-5 bulan sejak terjadi pajanan terhadap virus sampai kemunculan gejala pertama.
Hepatitis B juga menjadi salah satu masalah kesehatan dunia, termasuk di Indonesia. WHO memperkirakan lebih dari 680 ribu orang meninggal dunia tiap tahun akibat komplikasi hepatitis B, seperti siroris dan kanker hati.
Di Indonesia sendiri, hasil riset Kesehatan Dasar pada yang dirilis pada 2015 menunjukkan bahwa penderita hepatitis B di Indonesia diperkirakan mencapai 28 juta orang, dimana setengah di antaranya berpotensi untuk menjadi kronis, dan 10 persen dari risiko kronis tersebut akan mengalami sirosis atau bahkan kanker hati.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa jenis hepatitis B lebih bahaya dari hepatitis A karena dapat
berkembang menjadi sirosis hati.
post : herbal tradisi
0 comments:
Post a Comment